Kehidupan Kolektif dan Definisi Masyarakat

 

KEHIDUPAN KOLEKTIF DAN DEFINISI MASYARAKAT

Kehidupan kolektif dalam alam binatang tidak hanya manusia saja, melainkan juga banyak jenis makhluk hidup lainnya yang hidup bersama individu-individu sejenisnya dalam gabungan. Dari ilmu mikrobiologi misalnya kita mengetahui bahwa banyak jenis protozoa hidup bersama makhluk sel sejenis dalam suatu kolektif sebanyak ribuan sel yang masing masing tetap merupakan individu sendiri.
            Kita juga mengatahui bahwa banyak jenis serangga seperti, semut, lebah, belalang dan lain lain yang hidup secara kolektif. Dalam kolektif serangga seperti itu pun dapat kita amati adanya pembagian kerja yang luas antara berbagi sub-kolektif individu. Ada beberapa jenis semut yang menurut para ahli terbagi 16 sub-kolektif yang salah satu dari 16 fungsi hidup yang berbeda-beda. Dari mempelajari kolektif-kolektif binatang seperti itu kita dapat mengabstaksikan beberapa cirri yang dapat kita anggap cirri khas kehidupan kolektif :
Pembagian kerja  yang tetap antara berbagai macam sub-kesatuan atau golongan individu dalam kolektif untuk melaksanakan berbagai macam fungsi  hidup. Ketergantungan individu kepada individu lain dalam kolektif sebagai akibat dari pembagian kerja. Kerja sama antar individu yang disebabkan karena sifat ketergantungan. Komunikasi antar individu yang diperlukan guna melaksanakan kerja sama. Diskriminasi yang diadakan antara individu-individu warga kolektifdan individu dari luar.
Mengenai azas pergaulan antara makhluk dalam kehidupan alamiah itu beberapa ahli filsafat seperti H.Spencer pernah menyatakan bahwa azas egoism atau azas mendahulukan kepentingan diri sendiri diatas kepentingan yang lain, mutlak perlu bagi jenis jenis makhluk hidup untuk bertahan hidup. Hanya sikap egois yang dapat membuat makhluk sedemikian kuatnya, sehingga ia cocok dengan alam untuk dapat bertahan hidup . sikap egois memungkinkan ‘the survival of the fittest’
Oleh karena itu pola tindakan dan tingkah laku manusia adalah hasil pelajaran, maka ita mudah dapat mengerti bahwa pola pola tindakan dapat berubah lebih cepat dari pada perubahan bentuk organismannya.  Apabila misalnya pola kelakuan dan hidup kolektif serangga lebah serta bentuk sarangnya tidak berubah sejak ratusan angkatan ia berada di alam bumi maka dengan pola tingkah laku manusia tidaklah demikian.


BERBAGAI WUJUD KOLEKTIF MANUSIA

Manusia dimuka bumi masa kini berjumlah lebih dari tiga miliyar, dan seluruh makhluk jenis homo sapiens itu menampakkan suatu aneka warna yang disebabkan oleh cirri-ciri ras kaukasoid, mongoloid, negroid, serta beberapa cirri lain yang berbeda-beda. Namun seperti apa perbedaan tersebut tidak menimbulkan warna-warna dalam pola tingkah laku manusia.
Aneka warna dan tingkah laku manusia memang tidak disebkan karena ciri-ciri ras, melainkan Karena kolektif kolektif manusia itu bergaul dan interaksi. Di desa di Bali ada kelompok kelompok kekerabatan seperti dadia dan karang  dan adapula organisasi organisasi untuk mengurus pertanian dari irigasi yang bernama subak ada organisasi untuk melaksanakan suatu pertukangan yang bernama seka, seperti seka patung, seka besi, seka ukir, seka pelukis dll.

UNSUR UNSUR MASYARAKAT

Adanya bermacam-macam wujud kesatuan kolektif manusia menyebabkan bahwa memerlukan beberapa istilah untuk membeda-bedakan berbagai macam kesatuan tadi. Adanya prasarana untuk berinteraksi memang menyebabkan bahwa warga dari satu kolektif manusia itu akan salimg berinteraksi. Sebaliknya, adanya hanya suatu potensi untuk berinteraksi saja belum berarti bahwa warga dari satu kesatuan manusia itu benar-benar akan berinteraksi.
Kesatuan wilayah, kesatuan adat istiadat, rasa identitas komunitas, dan rasa loyalitas terhadap komunitas sendiri, merupakan cirri-ciri suatu komunitas dan pangkal dari perasaan seperti patriotism, nasionalisme dan sebagainya, yang biasanya bersangkutan dengan Negara. Diatas kesatuan hidup manusia disuatu Negara, desa, atau kota, juga kita sebut ‘masyarakat’ . Katagori social adalah kesatuan manusia yang terwujudkan karena adanya suatu kompleks cirri-ciri objektif yang dapat dikenakan kepada manusia.
Golongan social berbeda dengan konsep katagori social terurai di atas, ada konsep lain yaitu golongan social. Konsep ini dalam buku-buku pelajaran ilmu antropologi atau sosiologi dalam bahasa asing jarang diasingkan dari konsep katagori social tadi, dan kedua-duanya biasanya memang disebut dengan satu istilah yang sama, yaitu social category, dan memang sering juga dianggap sebagai konsep saja.
Suatu golongan social juga merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu cirri tertentu, bahkan seringkali cirri itu juga di kenakan kepada mereka oleh pihak luar kalangannya sendiri. Golongan social dapat timbul karena adanya pandangan negative  dari orang-orang lain.

A.Kategori sosial
Masyarakat sebagai suatu kelompok manusia yang sangat umum sifatnya, mengandung kesatuan-kesatuan yang sifatnya lebih khusus, tetapi belum tentu mempunyai syarat pengikat yang sama dengan suatu masyarakat.
Kategori sosial adalah suatu kesatuan manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri objektif yang dapat dikenakan pada manuisa-manusia itu. Ciri-ciri objektif itu biasanya dikenakan oleh pihak luar kategori sosial itu sendiri tanpa disadari oleh yang bersangkutan, dengan suatu maksud praktis tertentu. Contohnya, dalam masyarkat suatu Negara ditentukan malalui hukumnya bahwa ada kategori warga diatas umur 18 tahun, dan kategori warga berumur dibawah 18 tahun, dengan maksud untuk membedakan antara warga ynag mempunyai hak pilih dan warga yang tidak mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum.
Suatu kategori sosial biasanya tidak terikat oleh kesatuan adat, system nilai, atau norma tertentu. Suatu kategori sosial tidak mempunyai lokasi, organisasi, dan pimpinan.
 B.Golongan sosial
Kategori sosial dan golongan sosial sering sering dianggap sebagai suatu konsep yang sama, namun pada kenyataannya mempunyai unsur-unsur perbedaan yang jelas. Suatu golongan sosial juga merupakan suatu kesatuan manusia yang ditandai oleh suatu ciri tertentu. Sering kali ciri itu dikenakan pada mereka dari pihak luar kalangan merka sendiri. Meski demikian, golongan sosial mempunyai ikatan identitas soaial. Hal itu dapat disebabkan karena kesadaran identitas itu tumbuh sebagai respon atau reaksi terhadap cara pihak luar memandang golongn sosial tadi. Mungkin juga karena golongan itu memang terikat oleh suatu system niali, norma, dan adat istiadat tertentu.
Suatu golongan sosial dapat juga timbul karena adanya pandangan negative dari orang lain diluar golongan itu. Misalnya: golongan negro dalam masyarkat Negara amerika serikat, disebabkan ciri-ciri ras yang tampak lahir secara mencolok dan membedakan mereka dari warga Negara amerika serikat lainnya yang memiliki ciriciri khas kaukasoid.
Dalam masyarakat masih ada suatu kesatuan manusia yang dapat disebut golingn sosial, yaitu lapiasan atau kelas sosial. Dalam masyarakat kuno ada lapisan-lapisan seperti lapisn bangsawan, lapisan orang biasa, dan lapisan budak. Lapisan atau golonagn semacam itu terjadi karena manusia yang dikelaskan mempunyai suatu gaya hidup yang khas.



C. Kelompok dan perkumpulan
Suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memnuhi syarat-syaratnya, selain ciri-ciri yang ada dalam masyarakat juga mempunyai ciri tambahan, yaitu organisasi dan pimpinan, dan selalu tampak sebagai kesatuan dari individu-individu pada masa-masa yang secra berulang berkumpul dan kemudian bubar lagi.
Untuk menghindari kesalah pahaman digunakan istilah lain dalam bahas Indonesia yang mempunyai arti lebih jelas untuk menyebut kedua macam kelompok dan organisasi. Association diterjemahkann dengan istilah perkumpulan. Dasar organisasinya adalah organisasi buatan. Group diterjemahkan denagn istilah kelompok, atau menurut Cooley kelompok primer. Dasar organisasinya adalah organisasi adat.
Suatu kelompok primer dengan organisasi adat, biasanya mempunyai system pimpinan yang berbeda sifatnya dari pada perkumpulan dengan oarganisasi buatan. Pimpinan kelompok lebih berlandaskan kewibawaan dan karisma, sedangkan hubungan dengan warga kelompok yang dipimpin lebih berdasarkan hubungn asas perorangan. Sebaliknya, pimpinan perkumpulan biasanya lebih berlandaskan wewenang dan hukum, sedangkan hubungan dengan anggota kelompok yang dpimpin lebih berandaskan hubungan anonym dan asas guna.
TABEL 1
PERBEDAAN ANTARA KELOMPOK DAN PERKUMPULAN
KELOMPOK
PERKUMPULAN
PRIMARI GROUP
ASSOCIATION
GAME INSCHAFT
GESELLSCHAFT
SOLIDARITE MECHANIQUE
SOLIDARITE ORGANIQUE
HUBUNGAN FAMILISTIC
HUBUNGAN CONTRACTUAL
DASAR ORGANISASI ADAT
DASAR ORGANISASI BUATAN
PIMPINAN BERDASARKAN KEWIBAWAAN DAN KARISMA
PIMPINAN BERDASARKAN WEWENANG DAN HUKUM
HUBUNGAM BERAZAS PERORANGAN
HUBUNGAN ANONIM DAN BERAZAN GUNA



Perkumpulan dapat dikelaskan berdasarkan prinsip serta keperluannya atau fungsinya:
·      Ada perkumpulan yang berdasarkan keperluan manusia untuk mengajukan pendidikan dalam masyarakat.
·      Ada perkumpulan untuk mengajukan ilmu pengetahuan seperti himpunan untuk pengembangan ilmu-ilmu  social, atau organisasi-organisasi profesi sekaligus juga bertujuan mengajukan ilmu dari profesi bersangkutan
·      Ada perkumpulan yang bertujuan untuk memajukan kesenian.
·      Ada perkumpulan yang bertujuan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas keagamaan.
·      Ada pula keperluan yang berdasarkan keperluan manusia untuk aktivitas politik.

Masih banyak macam perkumpulan lain yang tidak perlu disebutkan semuanya, perkumpulan diatas dapat diangggap sebagai beberapa contoh  diantara berpuluh macam perkumpulan lain yang mungkin  ada dalam suatu masyarakat yang kompleks.




PRANATA SOSIAL
         Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat. Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan, di antaranya adalah Soerjono Soekanto. Lembaga kemasyarakatan diartikan sebagai himpunan norma dari berbagai tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan kumpulan norma (sistem norma) dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Secara umum, pranata sosial mempunyai beberapa fungsi. Berikut ini fungsi-fungsi pranata sosial.
a.       Memberikan pedoman kepada anggota masyarakat dalam hal bertingkah laku dan bersikap dalam             menghadapi masalah kemasyarakatan.          
b.      Menjaga keutuhan dan integrasi masyarakat.
c.       Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, artinya             sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.           

           

           



             Selain fungsi umum tersebut, pranata sosial memiliki dua fungsi besar yaitu fungsi manifes (nyata)           dan fungsi laten (terselubung).     
a.       manifes adalah fungsi pranata sosial yang nyata, tampak, disadari dan menjadi harapan sebagian besar anggota masyarakat. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi reproduksi yaitu mengatur hubugnan seksual untuk dapat melahirkan keturunan.      
b.      Fungsi laten adalah fungsi pranata sosial yang tidak tampak, tidak disadari dan tidak diharapkan orang banyak, tetapi ada. Misalnya dalam pranata keluarga mempunyai fungsi laten dalam pewarisan gelar atau sebagai pengendali sosial dari perilaku menyimpang.

         Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata sosial yang ada di masyarakat memiliki ciri serta kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan norma sosial. Adapun ciri-ciri atau karakteristik pranata sosial adalah meliputi hal-hal berikut ini.       
a.       Memiliki Lambang-Lambang/Simbol           
               Setiap pranata sosial pada umumnya memiliki lambang-lambang atau simbol-simbol yang ter-wujud dalam tulisan, gambar yang memiliki makna serta menggambarkan tujuan dan fungsi pranata yang bersangkutan. Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga, burung garuda merupakan simbol dari pranta politik negara Indonesia.

b.      Memiliki Tata Tertib dan Tradisi      
               Pranata sosial memiliki aturan-aturan yang menjadi tata tertib serta tradisi-tradisi baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang akan menjadi acuan serta pedoman bagi setiap anggota masyarakat yang ada di dalamnya. Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yang baku tentang deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi semua warga sekolah yang tertuang dalam tata tertib sekolah.


c.       Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan           
               Pranata sosial mempunyai tujuan yang disepakati bersama oleh anggota masyarakat. Tujuan pranata sosial kadang tidak sejalan dengan fungsinya secara keseluruhan. Contoh: Pranata ekonomi, antara lain bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

d.      Memiliki Nilai  
               Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat istiadat, tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang secara langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi, sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di dalam masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata keluarga adalah sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap orang yang lebih tua.


e.       Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu)            
               Pranata sosial pada umumnya memiliki umur lebih lama daripada umur manusia. Pranata sosial pada umumnya tidak mudah berganti atau berubah. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pranata sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pranata sosial yang telah diterima akan melembaga pada setiap diri anggota masyarakat dalam jangka waktu relatif lama sehingga dapat di-tentukan memiliki tingkat kekekalan tertentu.
f.       Memiliki Alat Kelengkapan
               Pranata sosial dan memiliki sarana dan prasarana yang digunakan untuk mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi pada sebuah pabrik merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan barang.


                        Menurut para sarjana, semua pranata dapat di klaskan delapan golongan, yaitu:

·         Pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan kehidupan kekerabatan, yaitu sering disebut khinsip atau domestic institutions.
Contoh: perkawinan, tolong-menolong antar kerabat, pengasuhan kanak-kanak, sopan santun pergaulan antar kerabat.

·         Pranata yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencarian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan, mendistribusikan hasil produksi dan harta adalah economic institutions.
 Contoh: pertanian, perternakan, pemburuan, feodaisme, industry, barter, koperasi.

·         Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna adalah educationinstitutions.
Contoh: pengasuhan kanak-kanak, pendidikan rakyat, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pemberantasan buta huruf.

·         Pranata yang berfungsi memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, menyelami alam semesta sekililingnya, adalah scientific institution.
Contoh: metodologi ilmiah penelitian, pendidikan ilmiah.

·         Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mehayatkan rasa keindahannya dan untuk rekreasi adalah aesthetic and recreational institutions.
Contoh: seni rupa, seni suara, seni garak, seni dram.

·         Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan dan berbakti kepada tuhan atau dengan alam gaib adalah religious institutions.
 Contoh: doa, kenduri, upacara, bertapa, ceramah, ilmu gaib.

·         Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mengantar dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan masyarakat, adalah political institutions.
Contoh: pemeliharaan kecantikan, pemeliharaan kesehatan, kedokteran.
Pranata sosial pada dasarnya adalah sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam hidup bermasyarakat. Seperti yang telah dijelaskan di depan, pranata sosial di masyarakat mempunyai beberapa fungsi. Fungsi-fungsi pranata tersebut terwujud dalam setiap macam pranata yang ada di masyarakat. Adapun macam-macam pranata sosial yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranata pendidikan, dan pranata politik.

a. Pranata Keluarga
            Pranata keluarga adalah bagian dari pranata sosial yang meliputi lingkungan keluarga dan kerabat. Pembentukan watak dan perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pranata keluarga yang dialami dan diterapkannya sejak kecil. Bagi masyarakat, pranata keluarga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat.

b . Pranata Agama   
            Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya. Jika dilihat dari sudut pandang sosiologi, agama memiliki arti yang lebih luas, karena mencakup juga aliran kepercayaan (animisme atau dinamisme) yang sebenarnya berbeda dengan agama.  
            Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat penganut agama. Berbagai jenis agama dan kepercayaan tumbuh dan berkembang di masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka diperlukan suatu pranata, yaitu norma yang mengatur hubungan antarmanusia, antara manusia dengan alam, dan antara manusia dengan Tuhannya sehingga ketenteraman dan kedamaian batin dapat dikembangkan.
c . Pranata Ekonomi

            Secara umum, ekonomi diartikan sebagai cabang ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan konsumsi barang-barang serta kekayaan (seperti halnya keuangan, perindustrian, dan perdagangan). Dalam hal ini, ekonomi diartikan sebagai tata tindakan dalam memanfaatkan uang, tenaga, waktu, atau barang-barang berharga lainnya. 
            Pranata ekonomi merupakan bagian dari pranata sosial yang mengatur kegiatan ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi barang/jasa yang dibutuhkan manusia. Pranata ekonomi ada dan diadakan oleh masyarakat dalam rangka mengatur dan membatasi perilaku ekonomi masyarakat agar dapat tercapai keteraturan dan keadilan dalam perekonomian masyarakat. Pranata ekonomi muncul sejak adanya interaksi manusia, yaitu sejak manusia mulai membutuhkan barang atau jasa dari manusia lain. Bentuk paling sederhana dari pelaksanaan pranata ekonomi adalah adanya sistem barter (tukar menukar barang). Akan tetapi, untuk kondisi saat ini, sistem barter telah jarang digunakan dan sulit untuk diterapkan. Secara umum, peran-peran pranata ekonomi dapat dibedakan atas peran pranata ekonomi produksi, peran pranata ekonomi distribusi, dan peran pranata ekonomi konsumsi.



d . Pranata Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan. Di Indonesia, pendidikan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pendidikan sekolah (pendidikan formal) dan pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal). Pada perkembangannya, ada beberapa ahli sosiologi yang menambahkan satu golongan pendidikan lagi, yaitu pendidikan yang diperoleh melalui pengalaman atau kehidupan sehari-hari (pendidikan informal).
            Pranata pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan manusia agar mampu mencari nafkah hidup saat ia dewasa kelak. Persiapan-persiapan yang dimaksud, meliputi kegiatan dalam:         
a) meningkatkan potensi, kreativitas, dan kemampuan diri;  
b) membentuk kepribadian dan pola pikir yang logis dan sistematis; serta   
c) mengembangkan sikap cinta tanah air.      
e . Pranata Politik     

            Politik adalah pengetahuan mengenai ketatanegaraan atau kenegaraan, meliputi segala urusan dan tindakan atau kebijakan mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Di dalam hal ini, yang dimaksud politik adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalankan, dan mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan negara.     
            Pranata politik adalah serangkaian peraturan, baik tertulis ataupun tidak tertulis yang berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat atau negara. Di Indonesia, pranata politik tersusun secara hierarki, berikut ini.

a) Pancasila    
b) Undang-Undang Dasar 1945        
c) Ketetapan MPR     
d) Undang-Undang   
e) Peraturan Pemerintah         
f) Keputusan Presiden           
g) Keputusan Menteri
h) Peraturan Daerah








TABEL III
PERBEDAAN ANTARA LEMBAGA DAN PRANATA

LEMBAGA, INSTITUTE, ORGANISASI
PRANATA , INSTITUTION
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PENDIDIKAN TEKNOLOGI
INSTITUT AGAMA ISLAM
PENDIDIKAN AGAMA
LEMBAGA EKONOMIDAN KEMASYARAKATAN NASIONAL
PENILITIAN MASYARAKAT
KOMPAS, PENERBIT
JURNALISTIK
DEPARTEMEN HANKAM
KEAMANAN NEGARA
DIVISI SILIWANGI
PERANG
PSSI
OLAHRAGA SEPAKBOLA

Jumlah pranata dalam masyarakat selalu bertambah, terutama dalam maasyarakat yang sedang berkembang, oleh karena itu berrda dalam keadaan transisi dari masyarakat agrarian ke masyarakat industry. Untuk tiap individu dalam masyarakat ada dua macam kedudukan, yaitu kedudukan yang dapat di peroleh dengan usaha, golongan yang pertama disebut kedudukan tergariskan, dan yang kedua disebut kedudukan yang diusahakan.






INTEGRASI MASYARAKAT

            Struktur social dalam hal menganalisa seorang peneliti memerinci kehidupan masyarakat itu ke dalam unsurnya yaitu pranata, kedudukan social dan peranan social, walaupun demikian tujuan si peneliti adalah untuk kemudian mencapai pengertian mengenai prinsip-prinsip kaitan berbagai unsure masyarakat.
Konsep social structure pertama kali di kembangkan oleh seorang tokoh dalam ilmu antropologi yaitu A.R. Radciiffe Brown. Sarjana antropologi inggris ini hidup diantara 1881-1955, yang diantara lain pernah melakukan penelitian diantara orang-orang pygmee di kepulauan adaman di teluk bagali disebelah sumatera.
Dasar pikirannya mengenai struktur social itu secara singkat adalah seperti yang terurai dibawah ini:
1.      Pusat dari penelitian masyarakat dimuka bumi ini, serupa dengan penelitian ilmu kimia yang memusatkan perhatianterhadap susunan hubungan antara individu-individu yang menyebabkan adanya berbagai sisitem masyarakat.
2.      Struktur dari suatu masyarakat itu mengendalikan tindakan individu dalam masyarakat, tetapi tidak nampak oleh seorang peneliti dengan sekejap pandangan dan harus diabstrakkan secara induksi dari kenyataan kehidupan masyarakat yang komplek.
3.      Hubungan interaksi antar individu dalam masyarakat adalah hal yang konkret yang dapat diobservasi dan dapat dicatat.
4.      Dengan struktur social itu seorang paneliti kemudian kemudia ddapat mengelami latar belakang seluruh kehidupan suatu masyarakat.
5.      Untuk mempelajari struktur social masyarakat di perlukan suatu penelitian dilapangan, dengan mendatangi sendiri suatu masyarakat manusia yang hidup terikat oleh suatu desa, suatu bagian kota besar, suatu kelompok berburu.

Analisa social structure, walaupun Radcliffe Brown telah menguraikan kepada kita apakah konsep social structure itu, ia belum pernah member petunjuk mengenai metodologi bagai manakah seorang peneliti harus mengabstrakkan susunan social dari kenyataan hidup masyarakat.





BACAAN UNTUK MEMPERDALAM PENGERTIAN

Organisasi sosial dan struktur sosial

Organisasi social mencakup pranata-pranata yang menentukan kedudukan lelaki dan perempuan dalam masyarakat dan dengan demikianmenyalurkan hubungan pribadi mereka. Kategori ini pada umumnya dibagi dalam dua jenis atau tingkat pranata-pranata, yaitu pranata yang tumbuh dari hubungan kekerabatan dan pranata yang merupakan hasil dari ikatan antara perorangan berdasarkan keinginan sendiri struktur-sturktur kekerabatan mencakup keluarga dan bentuk kelompok yang merupakan keperluan keluarga suku atau klien.
Warner yang telah melakukan suatu peneliatian yang sangat luas tentang struktur masyarakat di new England, Amerika serikat. Menghadapi data-data yang dikumpulkannya dengan cara yang pada dasarnya sama dengan cara batesan. Masyarakat baginya adalah “suatu kelompok perorangan yang berinteraksi timbale balik”. Konsekuensinya adalah jika hubungan manapun dari konfigurasi social tertentu rangsang.
Chappre yang juga mencurahkan perhatian terhadap interaksi social pada hakikatnya mengambil sikap yang sama. “hamper seluruh kehidupan seorang individu di habiskannya dengan mengadakan interaksi dengan individu lain dalam pranata”. Bahwa pendekatan seperti ini melengkapi serta memperluas arti dari perjanjian deskriptif tentang organisasi social seperti yang lazim dengan penelitian terdahulu sudah pasti mutlak.
Tetapi, ini merupakan soal detil yang menyangkut perbaikan tekhnik yang dibutuhkan untuk analisa-analisa yang paling efektif tentang masalah interaksi sesama manusia menurut pranata-pranata social dari banyak kelompok yang berbeda-beda yang juga berbeda-beda kebudayaan, jika yang hendak dicapai adalah pengertian mengenai sifat manusia.


Kehidupan Kolektif dan Definisi Masyarakat Kehidupan Kolektif dan Definisi Masyarakat Reviewed by Unknown on 09.33 Rating: 5

1 komentar:

  1. yuk bermain permainan tebak angka
    Depoit hanya 20.000
    bisa menang puluhan juta rupiah
    gabung saja di sini
    www.togelpelangi.com

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.